— Juara dunia tinju kelas berat sabuk WBA Super, IBF, WBO, dan IBO, Anthony Joshua, ikut turun ke jalan berdemonstrasi tentang Black Lives Matter di Watford pada Sabtu (6/6) waktu setempat.
Aksi tersebut terkait dengan protes kematian George Floyd oleh petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat, pada 25 Mei 2020.
Meski sedang cedera, Joshua tetap bergabung bersama komunitasnya dengan berbaris berkeliling kota kelahirannya tersebut. Ia mengenakan pakaian serbahitam, termasuk satu sarung tangan kulit hitam dan kaus Black Lives Matter.
Petinju 30 tahun itu tidak sekadar turun ke jalan, tetapi juga membacakan puisi sebagai bentuk penolakan terhadap perilaku rasialisme.
“Kita tidak bisa lagi duduk dan tetap diam atas pembunuhan yang tidak masuk akal, serta rasialisme licik ini pada manusia lain, berdasarkan apa? Hanya karena warna kulit mereka,” ujar Joshua dikutip dari Sky Sports.
“Kita perlu berbicara dalam demonstrasi damai, sama seperti hari ini, Watford melakukannya dengan sangat baik,” ucap Joshua menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, petinju yang diisukan bakal menghadapi Tyson Fury itu juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak menggunakan demonstrasi guna sebagai motif pribadi.
“Kita tidak boleh menggunakan demonstrasi untuk motif egois dan mengubahnya menjadi kerusuhan serta penjarahan,” kata Joshua.
Juru bicara Joshua membenarkan sang petinju mengalami cedera lutut saat latihan. Bahkan, ketika berdemonstrasi, Joshua tampak mengenakan kruk atau alat bantu.
“Penjepit adalah tindakan pencegahan atas saran fisoterapis. Cedera itu akan diperiksa lebih lanjut oleh dokter, tetapi tidak ada kekhawatiran,” ucap juru bicara Joshua.