Bolagila – Setelah beberapa minggu berada pada zona merah, status Kota Depok kini masuk pada zona orange penyebaran COVID-19. Hal itu berdasarkan data yang dikeluarkan BNPB.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, perubahan status zonasi Kota Depok tidak terlepas dari berbagai upaya Tim Satgas COVID-19 Kota Depok. Tim Satgas berupaya melakukan penanganan COVID-19 mulai dari hulu ke hilir.

“Zona resiko daerah Kota Depok alami perubahan dari merah ke orange,” ujar Dadang, Rabu (11/8/2021).

Dadang menjelaskan, untuk mengendalikan penularan COVID-19 di Kota Depok, Satgas Penanganan COVID-19 telah menambah tempat tidur sehingga pasien COVID-19 dapat ditangani di rumah sakit. Dengan penambahan tersebut BOR di Kota Depok mengalami penurunan.

“BOR di Kota Depok telah di bawah 60 persen sesuai dengan standar WHO,” terang Dadang.

Selain itu, Satgas Penanganan COVID-19 berupaya meningkatkan kapasitas testing dengan menambahkan tenaga tracer. Bahkan, program Swab Keliling telah digulirkan guna mendukung percepatan tracing.

“Kapasitas testing telah kami tambahkan,” ucap Dadang.

Dadang mengungkapkan, pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat, peran Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ) mampu berperan mengendalikan penularan COVID-19. Masyarakat diminta menerapkan protokol kesehatan setiap aktivitas kegiatan.

“KSTJ ikut membantu upaya penekan penularan COVID-19 di masyarakat,” ungkap Dadang.

Kasus Aktif COVID-19 Menurun

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Depok pada Rabu (11/8/2021) kasus aktif mengalami penurunan yang sebelumnya 6.699 kasus kini menjadi 6.406 kasus, atau turun sebanyak 293 kasus. Untuk kasus kesembuhan mengalami penambahan sebanyak 1.008 kasus, sedangkan kasus meninggal sebanyak 14 kasus.

Selain itu, kasus probabel aktif masih tidak mengalami peningkatan hanya enam kasus. Kasus suspek aktif mengalami penurunan sebanyak 76 kasus atau tersisa 462 kasus. Begitupun dengan kasus kontak erat aktif mengalami penurunan sebanyak 16 kasus atau tersisa 4.723 kasus.