BolaGila – Di masa depan, tato mungkin tidak saja menjadi cara seseorang mengekspresikan diri, tetapi juga digunakan untuk memantau kondisi genetik atau bahkan mengendalikan piranti prostetik.
Sekitar seperlima orang di dunia memiliki tato. Tetapi para peneliti di Portugal menjadikan tato tidak sekedar seni, tetapi juga sains.
“Untuk pertama kalinya kami menciptakan metode yang dapat membuat kami mencetak pola di kulit elektronik yang bisa meregang sehingga dapat dipindahkan ke kulit manusia. Mirip dengan tato sementara yang kerap dipakai anak-anak,” kata Mahmoud Tavakoli dari Universitas Coimbra.
Tato ini dicetak. Kemudian dilapisi paduan logam cair yang menghantarkan listrik. Tato ini direndam air lalu dioleskan ke kulit seperti tato temporer. Ini murah dan mudah.
“Apa yang baru dalam metode kami ini adalah teknologi fabrikasi karena metode fabrikasi elektronik yang dapat meregang sebelumnya mahal, membutuhkan banyak sumber daya manusia dan rumit,” papar Mahmoud Tavakoli.
Begitu ditempel pada kulit, tato ini dapat membaca atau mengirim sinyal elektrik. Ini dapat menjadi terobosan untuk merawat orang yang mengidap penyakit yang mempengaruhi sistem syaraf mereka.
“Jika kita tempelkan tato ini di kulit, kita dapat menstimulasi otot atau syaraf. Ini akan bermanfaat bagi sebagian pasien yang memiliki gangguan neurologi. Misalnya orang yang menderita cedera tulang belakang, yang membuat mereka dapat berjalan kembali,” kata Mahmoud.
Tato ini juga dapat membantu orang yang diamputasi memanipulasi prostetik mereka, dengan berfungsi sebagai jaringan syaraf buatan.
“Penerapan pada bidang kesehatan adalah fokus kami saat ini. Bidang lain dalam laboratorium saya ini lebih dipusatkan pada interaksi manusia dan mesin. Jadi bahan-bahan seperti yang saya katakan tadi, juga memiliki aplikasi seperti kulit dan jaringan syaraf buatan,” kata Carmel Madjid dari Universitas Carnegie Mellon.
Mengingat aplikasi ini baru bersifat sementara, memiliki tato yang ditempel di tubuh ini lebih tidak menyakitkan dibandingkan tato asli.