BOLAGILA, New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada penutupan perdagangan saham Kamis, 3 Agustus 2023. Indeks S&P 500 turun dalam tiga hari berturut-turut, seiring wall street menilai hasil laba Perusahaan terbaru dan berjuang untuk menghilangkan tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi.
Dikutip dari CNBC, Jumat (4/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 turun 0,25 persen ke posisi 4.501,89. Indeks Dow Jones tergelincir 66,63 poin atau 0,19 persen ke posisi 35.215,89. Indeks Nasdaq turun terbatas 0,1 persen menjadi 13.959,72.
Sementara itu, imbal hasil melonjak dengan patokan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun diperdagangkan sekitar 4,18 persen dan mendekati level tertinggi sejak November 2022.
Kenaikan suku bunga menekan sektor real estate, yang turun lebih dari 1 persen, sedangkan indeks volatilitas Cboe melonjak ke level tertinggi sejak Juni. Sektor saham utilitas susut 2,3 persen. “Ada overhang. Karena imbal hasil obligasi menguat, itu memberi tekanan pada saham,” ujar Portfolio Manager Sit Investment Associates, Bryce Doty.
Sejumlah pihak di wall street juga mencatat pasar telah lama terlambat untuk istirahat dan sedikit koreksi, setelah mencapai mode reli untuk bagian lebih baik pada 2023. Awal pekan ini, baik indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan lima bulan berturut-turut.
“Momentum diam-diam telah terkikis selama beberapa minggu terakhir dan menjadi motivasi untuk firasat koreksi kami beberapa minggu lalu,” ujar Strategas Head of Technical and Macro Resesearch, Chris Verrone.
Ia ibaratkan pergerakan pasar pengalaman mengingatkan kalau istirahat, reli hangat, istirahat lagi meski tren jangka panjang naik.
Bank Sentral Inggris Kerek Suku Bunga
Pada pekan ini, rilis laporan keuangan berlanjut. Saham produsen chip Qualcomm turun 8,2 persen. Sebelumnya, Perusahaan kehilangan pendapatan kuartal III yang disesuaikan dan membukukan panduan yang mengecewakan.
Selain itu, saham PayPal susut 12,3 persen meski unggah kinerja sesuai prediksi. Saham Expedia anjlok 16,4 persen karena pemesanan jauh dari harapan.
Selain itu, pasar juga hadapi kinerja keuangan lainnya seiring Apple dan Amazon merilis laporan keuangan setelah penutupan perdagangan.
Sejauh ini, hampir 79 persen dari Perusahaan S&P 500 telah mengeluarkan laporan kuartalan dengan sekitar 82 persen mengalahkan harapan, menurut FactSet. Laba juga diprediksi turun sekitar 5 persen dari tahun lalu.
Di sisi lain, Bank of England pada Kamis pekan ini menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang merupakan langkah terbaru bank sentral untuk menjinakkan inflasi.
Wall street juga menilai data ekonomi terbaru, termasuk klaim pengangguran dan data produktivitas kuartal II yang menunjukkan kenaikan.
Penutupan Wall Street pada 2 Agustus 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Rabu, 2 Agustus 2023 seiring penurunan peringkat utang dari AAA menjadi AA+ oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch.
Fitch mengutip “penurunan standar tata kelola yang stabil” sebagai alasan utama dibalik keputusannya pada Selasa malam, 2 Agustus 2023. Demikian dikutip dari CNN, Kamis (3/8/2023).
Keputusan tersebut juga menekan wall street. Hal ini seiring aksi jual besar-besaran yang dipimpin oleh sektor saham teknologi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 348 poin atau hampir 1 persen ke posisi 35.282,52. Indeks S&P 500 tergelincir 1,38 persen atau 63,34 poin ke posisi 4.513,39. Indeks Nasdaq susut 2,17 persen atau 310,47 poin ke posisi 13.973,45. Penurunan indeks tersebut menunjukkan kinerja terburuk sejak Februari.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2022. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah, sehingga penurunan obligasi meningkatkan imbal hasil.
Saham raksasa teknologi yakni Amazon, Meta, Microsoft, Tesla, Nvidia, dan Apple memimpin penurunan pasar. Sektor saham teknologi yang sangat maju sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.
Di sisi lain, musim laporan keuangan sudah lebih dari setengah jalan. Sekitar 82 persen dari perusahaan S&P 500 telah mengalahkan harapan, menurut data FactSet.
Saham CVS naik hampir 3,3 persen setelah mengalahkan harapan laba. Saham Kraft Heinz juga menguat lebih dari 1,2 persen setelah melaporkan harga lebih tinggi menyebabkan perlambatan permintaan konsumen.
Sementara itu, Shopipy, PayPal, Occidental Petroleum, MetLife, DoorDash, Clorox, MGM Resorts, Marathon Oil, Zillow, Etsy dan Robinhood melaporkan laba setelah penutupan pasar.
Adapun Agustus secara historis menjadi bulan yang buruk bagi pasar karena begitu banyak investor yang berlibur dan volume perdagangan menurun. Aktivitas yang berkurang ini dapat menyebabkan peningkatan volatilitas.