— Selain mencuci tangan, hand Sanitizer juga bisa jadi salah satu cara pencegahan virus corona. Hand sanitizer berguna untuk mensterilkan tangan. Sayangnya, kini hand sanitizer sudah mulai langka di pasaran.
WHO sebenarnya lebih menyarankan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan kondisi air mengalir. Namun dalam keadaan tertentu hand sanitizer menjadi pilihan banyak orang karena praktis dan bisa dibawa ke mana-mana.
Dikutip dalam CNBC, Ketua Tim Pakar Gugur Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan bahwa, hand sanitizer bisa dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah direkomendasikan BPOM dari WHO.
Berikut ini beberapa bahan-bahan yang disarankan WHO untuk pembuatan hand sanitizer:
1. Etanol 96 persen
Etanol disebut juga dengan etil alkohol, alkohol murni atau alkohol absolut. Cairan ini mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna dan paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditunjukkan parfum hingga obat-obatan.
2. Gliserol 98 persen
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai lipid, termasuk trigliserida.
3. Hidrogen peroksida 3 persen
Hidrogen peroksida adalah zat kimia yang berbentuk cairan bening, tidak berwarna dengan tekstur yang sedikit lebih kental dibandingkan air. Selain digunakan sebagai pemutih, hidrogen peroksida juga digunakan sebagai antiseptik luka.
4. Air steril atau aquades
Berbeda dengan air biasa, air steril merupakan air yang sudah melalui proses penyaringan air dengan menggunakan sinar UV untuk membunuh kuman sehingga menghasilkan air steril.
Dalam laman bertajuk ‘Guide to Local Production: WHO-Recommended Handrub Formulations‘, WHO menulis ada dua formula hand sanitizer yang direkomendasikan:
Berikut ini bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat 10 liter hand sanitizer sesuai standar WHO:
Formulasi 1:
– Ethanol 96 persen, 8333 ml
– Hidrogen peroksida 3 persen, 417 ml
– Gliserol 98 persen, 145 ml
– Air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Formulasi 2:
– Isopropil alcohol 99,8 persen, 7515 ml
– Hidrogen peroksida 3 persen, 417 ml
– Gliserol 98 persen, 145 ml
– Air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Setelah semua bahan terkumpul, pertama bahan yang pertama kali dimasukkan dalam botol atau jerigen adalah alkohol. Setelahnya masukkan hidrogen peroksida yang jumlahnya telah diukur dalam wadah labu ukur. Tuang gliserol dan air distilasi yang sudah dinginkan secara berurutan.
Jika semua bahan sudah dimasukkan ke dalam jerigen atau botol, langsung tutup untuk mencegah alkohol menguap. Campur semua bahan dan kocok perlahan.
Hand sanitizer yang sudah jadi bisa ditempatkan dalam wadah 500 ml atau 100 ml. Simpan dalam suhu ruangan khusus yang jauh dari panas dan api selama 72 jam sebelum digunakan.
Kedua formulasi tersebut merupakan standar WHO untuk memproduksi hand sanitizer sebanyak 10 liter dengan konsentrasi akhir setelah pencampuran, (Formulasi 1) ethanol 80 persen, gliserol 1,45 persen, hidrogen peroksida 0,125 persen dan (Formulasi 2) isopropil alcohol 75 persen, gliserol 1,45 persen, hidrogen peroksida 0,125 persen.
“Dalam rangka pencegahan Covid-19, penggunaan antiseptik seperti hand sanitizer dapat digunakan tetapi tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit,” kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).